Sungguh dahsyat . Barangkali itulah komentar pertamakali yang
bisa saya katakan ketika mengikuti Workshop
TIK Masuk Pesantren yang digelar di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang
pada tanggal 22-24 November 2012 di Aula Gedung KH. Yusuf Hasyim.
Acara yang diadakan oleh
Majelis Muwasholah Baina Ulama Wal Muslimin bekerjasama dengan UPN dan juga
disponsori oleh @speedytaqwa ini sebagai tindakan preventif karena teknologi
yang seharusnya bisa menjadi media dakwah yang luarbiasa ternyata hanya dipakai
untuk main-main.
Tebu
Ireng merupakan pondok kesekian yang ditempati sebagai tuan rumah workshop TIK
Masuk Pesantren setelah Ponpes Langitan dan Al-Haramain Sampang Madura. Sambutan
peserta sunggu luarbiasa dikarenakan mengenal dunia internet bagi sebagian
pondok pesantren adalah sesuatu yang baru. Bagi sebagian pondok pesantren yang
sudah terbiasa dengan dunia teknologi informasi, program ini berguna guna
menambah pengetahuan bagaimanakah berinternet yang sehat yang tak hanya
berkecenderungan sebagai ajang curhat, alay dan lain sebagainnya.
Hari pertama
diisi dengan materi menkominfo tentang bagaiamana menangkal situs-situs yang
dianggap berbau asusila atau porno. Tips dan trik luar biasa telah diajarkan
oleh pemateri dengan penuh khidmat.
Sementara
di hari kedua, materi yang diberikan adalah mengenai penggunaan sosial media,
membuat video streaming dan radio streaming. Karena materi yang berbeda maka
dibagilah menjadi dua kelas, yakni kelas sosial media dan kelas video &
radio streaming.
Di kelas
sosial media materi di paparkan oleh Bpk Radian Sigit dari Malang. Apa itu
facebook, blog, dan, skype diajarkan dengan panjang lebar membuat segenap
hadirin hanya manggut-manggut. Betapa tidak karena ternyata sosial media yang
menjadi paradigma berpikir para santri adalah sesuatu yang biasa ternyata
memiliki potensi yang luarbiasa ampuh apabila dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.
Dalam kelas
video dan radio streaming kang Hafidz Maqmun mengulasnya dengan gaya yang khas
yaitu dibumbuhi dengan joke-joke yang membuat semua peserta tak pernah bosan
mendengarnya. Dalam kelas ini seluruh peserta juga sempat dibuat agak
garuk-garuk kepala karena materi radio dan video streaming adalah sesuatu yang
benar-benar baru. Terpaksa ada beberapa materi yang diharus diulang karena
belum paham.
Hari
terakhir tanggal 24 November segenap peserta diajarkan bagaimana membuat blog
atau website menjadi peringkat pertama saat di akses oleh google. Dan yang
terpenting adalah memanfaatkan blog untuk bisnis online dengan memanfaatkan CEO.
Dalam
sesi selanjutnya workshop TIK Masuk Pesantren diisi dengan dialog langsung
dengan pakar sosial media Bpk. Donny B.U. dari jakarta. Pak Dony menyampaikan
bahwa nilai buruk yang dipredikatkan oleh negara-negara lain kepada Indonesia
adalah karena dari kesalahan memanfaatkan program sosial media bukan karena
aksi-aksi anarkis secara visual. Dari komentar-komentar yang diunggah melalui
program sosial media itulah bangsa di dunia mengetahui segenap pokok persoalan
di Indonesia.
Di sesi
terakhir acara di handle oleh Telkomsel yang bekerja sama dengan Pesantren tebu
ireng sebagai ajang promosi kepada para peserta pengguna kartu telkomsel. Peserta
yang menggunakan kartu telkomsel diberi reward berupa paketan sebulan penuh
bebas sms dan telpon selama sebulan penuh dengan syarat pulsa awal pendaftaran
adalah 10.000 rupiah.
josssss
BalasHapusAssalaamu;alaikum....manteeepp Photonya...sayang..saya telat...jadi ndak katut...hehehe...oiya Mas...sampyan sms ke Nomer saya ya..saya lupa nomer tlp sampyan....
BalasHapusdan hadir disini sambil follow..jika berkenan follow balik....heheheh
sippppppp..........
BalasHapus