Disusul kemudian adalah isu suap menyuap di
petinggi kemenpora. Semua itu menunjukkan bahwa mereka-mereka yang melakukan
tindak kriminal alias kemaksiatan itu lupa bahwa ia selalu dalam pengawasan Allah. Allah sangat
dekat dengannya. Bahkan allah lebih dekat dengan urat lehernya.
Di dalam al-Qur'an Allah swt berfirman:
“dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui
apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya,” (QS.50:16)
Dari ayat diatas sangat jelas digambarkan
bahwa hidup mati kita benar-benar di tangan Allah. Allah itu lebih dekat dari
urat leher kita. Kalau-lah Allah berkehendak hanya dengan sekali tarik maka
tamatlah riwayat kita ini. Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa kita ini
seperti memegang seutas tali sedang ujung yang lain yang berada di atas sana adalah Allah. Kalau ujung
tali itu dilepas Allah barangkali kita sudah tidak bisa menghirup segarnya
udara pagi.
Manusia adalah makhluk yang dhoif, makhluk
lemah, dan selalu bergantung hanya kepada Allah. Tanpa ada campur tangan Allah
mustahil segenap urusan kita terpenuhi. Maka rugilah bila kita hidup ini
tidak kita penuhi dengan rasa syukur kepada Allah.
Mereka yang berbuat maksiat kepada Allah adalah
orang yang tidak menyadari akan kekuasaan Allah pada dirinya dan mereka juga
tidak tahu bahwa Allah selalu menyertainya dimanapun ia berada.
Mereka yang terlibat dalam penggelapan dana,
mafia hukum, mafia pajak, dan tindak kejahatan yang lain tidak menyadari
bahwasanya saat mereka berbuat maksiat itu Allah bersama mereka. Allah hadir
menyaksikan detail dari yang mereka perbuat. Bahkan kalau saja Allah itu tidak
menciptkan malaikat rakib-atid sebagai pencatat amal-buruk perbuatan manusia,
Allah tetaplah mampu mengetahui segenap tindak-tanduk yang mereka lakukan.
Ingat! Innaha
basyiirun bil’ibaad (Allah itu mengetahui apa yang ada di dalam hati
hamba-hambanya). Dan perlu diketahui dalam setiap proses kejadian manusia allah
telah meniupkan ruhNya (Wanafahtu fihi min ruhi : dan telah AKU tiupkan ruhKU pada adam). Maka secara otomatis manusia tidak akan
bisa lepas dari pengintaian Allah dimanapun ia berada, karena dalam ruh manusia juga terdapat ruhnya Allah.
Allah itu hadir menyaksikan apapun yang mereka
kerjakan, Allah juga mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Dan kelak dalam pengadilanNya
Allah akan meminta pertanggungan jawab dari setiap perbuatan yang ia lakukan
selama hidup di dunia. Setiap perbuatan baik-buruk akan Allah ganjar meski
hanya seberat dzarrah. Dalam surah al-Mujadalah ayat 7 Allah Berfirman:
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara
tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan
Dia-lah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang
kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di mana pun
mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat
apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu“.
Saudaraku sekalian, memiliki perasaan
senantiasa dalam pengawasan Allah sangatlah penting. Dan harus benar-benar kita
tanamkan selalu ke dalam alam bawah sadar kita. Karena jiwa yang selalu merasa
diawasi oleh Allah tidak akan mampu untuk melakukan kemaksiatan. Dan meyakini bahwa Allah itu bersama kita dimanapun kita berada merupakan salahsatu iman yang paling utama. Sesuai hadis
Nabi Muhammad saw yang berbunyi:
Afdlolul
iimani anta’lama annallaha ma’aka haitsu ma kunta
Iman yang paling utama adalah kamu meyakini bahwa Allah selalu
bersamamu dimanapun kamu berada. (HR. Imam Thabrani)
Marilah kita
menfokuskan diri untuk selalu menyertakan Allah dalam setiap amal perbuatan
kita. Kita harus bekerja ekstra keras untuk bermujahadah dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah. Lupakan segenap urusan duniawi yang melalaikan.
Mari kita biasakan untuk mendahulukan segenap urusan Allah dan RasulNya atas
kepentingan pribadi. Sertakan Allah dalam setiap nafas, tutur kata, dan
perbuatan. Jagalah selalu Allah di dalam kalbumu. Ingat! qolbun mukmin baiturrahman (hati orang mukmin adalah rumah Allah
yang Maha Rahman). Wallahu’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar