Senin, 12 Desember 2011

Oh... Wahai


by: Syafiq

Sampai waktu itu;
Bepisah dengan kesedihan
Aku, mencoba lepas dari belenggu pada setiap sendi-sendiku

Memaklumkan prasangkaku kepada Tuhan
Memaafkan diri sendiri

perpisahan tanpa tangis
perjumpaan penuh peluh
ketempuh

dan berharap berjuta bintang di langit bersedia turun menyambut
atau secuil senyummu saja, Bagiku lebih berharga

Dan...
Aku kini bersayap
Aku kini di tanah suci yang bahkan setetes air liur pun tak ada jejaknya

Oh...
Wahai...

Aku (Lagi)



by: Syafiq

Bertelanjang dada di dekapan malam
berkedipkedip...
MembayangMenerawang
Di tepi jurang...
Di nyaris kematian...
Masih sempat ku ejek Tuhan...

Betapa suka aku disebut syirik...
Girang sekali rasanya menjadi munafik

Ah... Tuhan ?
Seperti sedotan !
Hanya perantara kepuasanku...

Berdialog Dengan Komodo

Berpetualang di Pulau Komodo sebuah impian yg akhirnya tercapai. Menjelajahi sebuah pulau yg dihuni hewan purba yg masih bertahan hidup meskipun sekarang terancam kepunahan. Kuamati makhluk Tuhan yg bernama Komodo ini dalam-dalam, ternyata Komodo itu pendiam banget beda sama burung yang pandai berkicau, beda sama anjing yang selalu saja mengongong.
          Seekor Komodo Tua tiba-tiba mendekatiku, aku pun pasang kuda-kuda untuk mengeluarkan jurus lari seribu daripada aku dimakan mentah-mentah. Ya, karena Komodo memang sejenis karnivora atau hewan pemakan daging.

Tapi entah mengapa, semakin komodo tua ini mendekat, niatku untuk lari semakin hilang. Tatapan mata komodo ini bersahabat sekali. Ternyata benar, Komodo Tua ini hanya memandangiku saja, aku pun akhirnya juga tersenyum memandang gerak geriknya. Inilah yang menurutku keajaiban, dimana aku bisa bertatap mata dengan jarak yang sangat dekat sekali dengan seekor Komodo. Namun ketakjubanku itu seketika hilang karena ada yang lebih ajaib dari itu. Yaitu, Komodo tua ini bisa bicara !!!
          Komodo ini menyapaku dengan hangat, layaknya perjuampaan dengan kawan lama. Perlahan aku mencoba mengendalikan ketakjubanku dan menyimpulkan bahwa kenapa komodo itu diam? O… rupa-rupanya ia tidak ingin diketahui manusia bahwa ia dapat berbicara.
Tiba-tiba Komodo tua ini bertanya "Apakah kamu sudah vote aku dengan Cara Ketik: KOMODO kirim ke 9818?” Sambil cengar-cengir aku menjawab “Belum”. Mendengar jawabanku, Komodo Tua ini pun tersenyum lalu tertawa terbahak-bahak. “Hahahaha.”
          Katanya kemudian "Aku tidak membutuhkan vote untuk menjadi 7 keajaiban dunia, aku tidak membutuhkan Popularitas, karena aku tak ingin jadi artis, aku juga tidak butuh sms karena aku tak punya HP, apalagi BB !" Ingin rasanya aku tertawa mendengar Komodo Tua ini beretorika, tapi kuurungkan hal itu karena aku tau bahwa dia sedang menumpahkan segala unek-uneknya.
 "Yang aku butuhkan adalah konservasi yang baik bukan popularitas, kalau memang ingin lebih mengenalkan keeksotisan Pulau berserta para Komodo disini itu mudah !" Kembali komodo tua ini menumpahkan unek-uneknya. Suasana menjadi hening beberapa saat, aku mencoba memecah keheningan itu dengan bertanya "Apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia khususnya Orang Indonesia agar Komodo tidak punah. Tapi, Pulau Komodo juga bisa lebih mendunia lagi ?"
Komodo tua ini diam sejenak, sesekali menjulur-julurkan lidahnya,sejurus kemudian komodo tua ini mulai beragumen. Aku pun langsung memilih tempat yang agak rindang disebelah Komodo Tua ini, karena aku yakin, argumenya pasti panjang.

“Sebagian besar penyebab kepunahan di bumi ini adalah manusia. Mereka terlalu serakah mengeksploitasi alam sehingga menyebabkan beberapa spesies hewan punah karena kehilangan habitat aslinya. Cepat atau lambat, aku pun akan punah. Kelak akan ada Headline di media. disitu ada fotoku dan sengan jelas tertulis "Komodo Terakhir Didunia Mati"...
          Diam-diam aku merasa kasihan juga dengan komodo tua ini. Tapi, aku juga kagum dengannya, karena ia seperti mampu meramalkan masa depan dan alasannya juga cukup logis, menurutku. Saat aku sedang merenung ia kemudian berujar, membuatku sedikit terkejut.
"Heh,  kamu ini kan manusia! Kamu tahu apa yang seharusnya dilakukan manusia di bumi ini ? Jadi khalifah !!! Itu kan kata Allah di al-Quran. Eh... Lha kok sekarang malah nglembosi gak karu-karuan. Bener kata malaikat dulu, kalau manusia itu bisanya cuma bikin kerusakan-kerusakan di dunia ini. Tapi kok Gusti Allah malah dawuh seperti ini "Aku tahu apa yang kamu tidak tahu" Karena dawuh ini saya jadi bertannya-tanya. Ada apa dibalik semua ini? Ada udang kah? Heh heh heh” ia terkekeh.

 ''Saya teruskan anak muda...'' kata Komodo Tua itu, berwibawa.

''Monggo...'' Jawabku, agak sungkan.

''Saya baca tweet-tweet manusia di twitter itu kok aneh-aneh ya ? #Ga' nyambung#
“Loh... Emang Simbah Komodo punya akun Twitter juga?” Tanyaku heran.

“Ya punya toh le, Buat mantau-mantau aja. Mereka itu kok ya bodoh banget. Mereka itu kan nggak kenal sama saya dan teman-teman. Kok mau-maunya vote lewat sms buat dukung saya. Suara saya ini jelek lho !”

“Lah...apa hubungannya sama suara. Ini bukan Komodo Idol kan mbah?
“Nggak, ahahaha. Maksud saya gini le...”

“Kalau orang itu telah mengenal sesuatu, maka ia akan mampu memperlakukan sesuatu itu dengan baik dan benar. Lah… dipikir saya suka apa di vote sms. Mending dikasih daging kurban atau kopi gitu. Ahahahaha” lagi-lagi ia terbahak.
Setelah mendengar penuturan Komodo Tua ini hatiku serasa tersadarkan. Kata-katanya yang jujur benar-benar membuat dadaku bergetar.

“Satu lagi le...”

“Kalau kamu tahu Apple kamu pasti tahu Steve Jobs

“Kalau kamu kenal dirimu sendiri, kamu pasti akan mengenal tuhanmu”

“Kenalilah Tuhanmu...”

“Agar kamu bisa memperlakukan mahkluknya dengan santun dan tidak menyakitinya.

“Jikalau nanti Headline di media masa sudah dipenuhi foto-foto diriku, itu berarti aku sudah mati.”

“Dan kuharap nanti di akhirat, malaikat-malaikat loper koran tak pernah melewatkan kediamanku disana, agar aku juga bisa membaca Headline yang lebih dahsyat.

''Manusia Terakhir Yang Meninggal Dunia''

“Kuberitahu kau, ia orang Jawa keturunan Inggris, namanya Lastman...

"Dok dok dok !!!"  
"Cak cepetan cak !"
"Udah kebelet...."lama banget sih di WC, emang ngapain aja?" Seketika sirna imajinasiku tentang komodo mendengar pintu yang digedor-gedor oleh Sudrun dan suara rengekannya.
"Iya iya drun... sebentar..."
karena tak mau lama-lama berdebat dengannya, kuakhiri saja dengan siraman air ke WC yang sudah penuh. Lagipula ia sudah kebelet.
"Byurrrrrrrr......." :D



by: Wafiq